Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kalah

MANUSIA senantiasa hidup dalam kompetisi. Bahkan, sejak benih kompetisi sudah dimulai. Individu yang lahir telah melalui fase tersebut mengalahkan ribuah bahkan jutaan pesaingnya. Lahir, kanak-kanak, kemudian beranjak dewasa dihadapkan pada situasi persaingan juga.

Sebagai manusia biasa, tentu saya tidak selamanya mengalami kekalahan. Adakalanya merasakan manisnya kemenangan, gembira menjadi pemenang. Akan tetapi, hasrat hati ini sedang ingin larut dalam haru biru kekalahan, bukan kesuksesan tertunda tapi kekalahan sebagai kekalahan.

Terkadang, harus mengalami kalah dalam kehidupan pribadi, sosial, organisasi, hingga pekerjaan sekaligus. Kepala tertekuk, badan tertunduk, hati meraung pilu.

Post a Comment for "Kalah"